KEPRIBADIAN MANUSIA DALAM SISI PRESPEKTIF ANTROPOLOGI

 

Ohalow ,,,, apa kabar Millenials ? Maaf ya saya baru update lagi hehe .Tetap semangat ya untuk belajar bersama tentang Antropologi bersama saya SORAYA MAILINDA/NIM.223300050012/FAKULTAS HUKUM/UNIVERSITAS MPU TANTULAR dan saya juga dibimbing oleh dosen pengapu saya ibu SEREPINA TIUR MAIDA, S.SOS., M.PD., M.I.KOM, C.AC







A. Definisi Kepribadian

 Kepribadian (personality) adalah susunan unsur-unsur akal dan jiwa yang menentukan tingkah laku atau tindakan seorang individu. Kepribadian juga berarti “ciri-ciri watak yang konsisten”, sehingga seorang individu memiliki suatu identitas yang khas. Jika dalam bahasa sehari-hari kita mengatakan bahwa seseorang memiliki kepribadian, yang dimaksudkan ialah bahwa individu tersebut memiliki beberapa ciri watak yang diperlihatkan secara konsisten dan konsekuen, yang menyebabkan bahwa ia memiliki identitas yang berbeda dari individu-individu lainnya. Adapun pengertian kepribadian menurut Prof. Dr. Koentjaraningrat dalam bukunya “Pengantar Antropologi I”adalah “susunan unsur-unsur akal dan jiwa yang menentukan perbedaan tingkah laku atau tindakan dari tiap-tiap individu manusia.”

B. Unsur-Unsur Kepribadian

Unsur-Unsur Kepribadian terbagi menjadi 3 yaitu :

♡ Pengetahuan 

Unsur-unsur yang mengisi akal dan alam jiwa seseorang manusia yang sadar, secara nyata terkandung dalam otaknya. Di otak, berbagai macam proses fisik, fisiologi, dan psikologi terjadi. Hal tersebut menyebabkan berbagai macam getaran dan tekanan tadi diolah menjadi suatu susunan yang dipancarkan atau diproyeksikan oleh individu tersebut menjadi suatu penggambaran tentang lingkungan tadi. Ini lah yang disebut dengan ‘persepsi’. Seluruh penggambaran, apersepsi, pengamatan, konsep, dan fantasi merupakan unsur￾unsur ‘pengetahuan’ bagi individu yang sadar.

♡ Perasaan

Ternyata selain segala macam pengetahuan, “Perasaan” juga mengisi penuh alam kesadaran manusia setiap saat dalam hidupnya. “Perasaan” adalah suatu keadaan dalam kesadaran manusia yang karena pengetahuannya dinilai sebagai keadan yang positif atau negatif. Suatu perasaan yang selalu bersifat subjektif karena adanya unsur penilaian tadi, biasanya menimbulkan suatu “kehenqak” dalam kesadaran seorang individu. Kehendak itu bisa juga positif (individu tersebut ingin mendapatkan hal yang dirasakannya sebagai suatu hal yang akan memberikan kenikmatan) atau bisa juga negatif (individu tersebut hendak menghindari hal yang dirasakannya membawa perasaan tidak nikmat). Suatu kehendak dapat menjadi lebih besar dan sangat keras, perasaan ini disebut “emosi”.

♡ Dorongan Naluri

Kesadaran manusia menurut para ahli psikologi juga mengandung berbagai perasaan lain yang tidak ditimbulkan karena pengetahuannya, tetapi karena sudah terkandung dalam organnya. Kemauan tersebut umumnya disebut ‘qorongan’ (drive). Sedikitnya ada tujuh macam dorongan naluri, yaitu: Dorongan untuk mempertahankan hidup, dorongan seks, dorongan untuk upaya mencari makan, dorongan untuk bergaul atu berinteraksi sesama manusia, dorongan untuk meniru tingkah laku sesamanya, dorongan untuk berbakti, serta dorongan akan keindahan.


C. Materi Dari Unsur - Unsur Kepribadian

Seorang ahli Etnopsikologi bernama A. F. C. Wallace membuat suatu kerangka yang memuat tiga hal tentang seluruh materi yang menjadi objek dan sasaran usur-unsur kepribadian manusia secara sistematis,yaitu :

☆ Beragam kebutuhan biologi, dorongan psikologis, maupun kebutuhan dan dorongan akan keduanya dapat dipenuhi (bernilai positif) ataupun tidak dapat dipenuhi (bernilai negatif.

☆ Beragam kebutuhan akan identitas diri sendiri baik fisik maupun psikologis, dan segala hal yang bersangkutan dengan kesadaran individu mengenai bermacam-macam kategori manusia, binatang,tumbuhan, benda, zat, kekuatan, dan gejala alam.

☆ Berbagai cara untuk memenuhi, memperkuat, berhubungan,mendapatkan, atau mempergunakan beragam kebutuhan tersebut,sehingga tercapai keadaan yang memuaskan dalam kesadaran individu yang bersangkutan.


D. Macam - Macam Kepribadian

》Kepribadian Individu

Berbagai isi dan sasaran dari pengetahuan, perasaan, kehendak, dan keinginan pribadi, serta perbedaan hubungan menyebabkan keragaman struktur kepribadian pada setiap manusia.

》Kepribadian Umum

Metode penelitian kepribadian umum dengan cara mempelajari adat istiadat pengasuhan anak-anak dalam suatu kebudayaan, terutama dikembangkan oleh Margaret Mead dan dimuat dalam buku￾bukunya berjudul “Growing Up in New Guinea, Children and Ritual in Bali."

》 Kepribadian Barat Dan Kepribadian Timur

Pandangan hidup manusia yang hidup dalam kebudayaan-kebudayaan Eropa

Barat disebut Kepribadian Barat. Ketika para pengarang Eropa berkenalan dengan kebudayaan-kebudayaan lain di Asia seperti kebudayaan Parsi, kebudayaan Thai, kebudayaan Jepang, atau kebudayaan Indonesia (semua kebudayaan bukan Eropa Barat), maka pandangan hidup dan kepribadian manusia yang hidup di dalam kebudayaan-kebudayaan tersebut dinamakan kepribadian Timur. Kepribadian Timur mempunyai pandangan hidup yang mementingkan kehidupan kerohanian, mistik, pikiran prelogis, keramah-tamahan, dan kehidupan sosial. Sebaliknya kepribadian Barat mempunyai pandangan hidup yang mementingkan kehidupan material, pikiran logis, hubungan berdasarkan asas guna, dan individualisme. Namun sebenarnya, kontras antara kedua konsep tersebut bersifat relatif.

Menurut teori big five personality, setiap individu bisa lebih kuat atau lemah dalam setiap dimensi kepribadian. Berikut ini adalah penjelasan mengenai 5 dimensi kepribadian yang ada dalam teori big five personality :

1. Openness

Openness adalah dimensi kepribadian yang mencerminkan keterbukaan seseorang terhadap sesuatu dan pengalaman baru. Individu yang memiliki skor tinggi dalam tipe kepribadian ini biasanya memiliki keingintahuan yang tinggi, senang mempelajari hal baru, kreatif, imajinatif, dan suka berpetualang.

Sebaliknya, orang yang skornya rendah dalam tipe kepribadian openness, biasanya adalah sosok yang lebih tradisional, tidak suka perubahan, kurang minat untuk mencoba hal-hal baru, dan tidak terlalu imajinatif.

2.Conscientiousness

Conscientiousness merupakan dimensi kepribadian yang berhubungan dengan kehati-hatian seseorang dalam bertindak. Umumnya, orang yang mendapat skor tinggi dalam dimensi kepribadian ini memiliki sifat yang optimis, stabil secara emosional, terorganisir, berorientasi pada detail, dan baik dalam perencanaan. Sebaliknya, seseorang yang rendah skornya dalam dimensi kepribadian conscientiousness cenderung memiliki sifat yang lebih impulsif, kurang terstruktur, dan sering mengalami kesulitan untuk fokus pada tujuannya.

3. Extraversion

Extraversion adalah dimensi kepribadian yang mencerminkan cara seseorang berinteraksi secara sosial. Jika skor extraversion-nya tinggi, orang tersebut kemungkinan suka keramaian, mudah berteman, dan suka menjadi pusat perhatian. Intinya, mereka akan merasa berenergi saat berada dalam situasi sosial.Namun, jika skor extraversion rendah, biasanya orang tersebut adalah individu yang lebih pendiam, tertutup, suka menghabiskan waktu seorang diri, tidak suka basa-basi, tidak suka keramaian, dan tidak nyaman menjadi pusat perhatian.

4. Agreeableness

Agreeableness merupakan dimensi kepribadian yang menggambarkan cara seseorang memperlakukan hubungannya dengan orang lain. Dimensi kepribadian ini erat kaitannya dengan kepercayaan, altruisme, kasih sayang, dan perilaku prososial lainnya.Inilah mengapa seseorang dengan skor agreeableness yang tinggi kebanyakan adalah orang yang penuh empati, bisa dipercaya, peduli dengan kesejahteraan orang lain, dan siap membantu orang lain yang membutuhkan pertolongan.

Sebaliknya, skor agreeableness yang rendah umumnya menunjukkan karakteristik orang yang lebih egois, manipulatif, keras kepala, sulit untuk memaafkan orang lain, tidak mudah berempati, dan sering menyimpan dendam.


5. Neuroticism

Neuroticism adalah dimensi kepribadian yang mengacu pada stabilitas emosi seseorang. Dimensi ini ditandai dengan kesedihan, kemurungan, dan ketidakstabilan emosi. Individu yang memiliki skor tinggi dalam neuroticism biasanya lebih mudah stres dan cemas, moody-an, merasa tidak aman, dan mudah tersinggung. 

Sebaliknya, orang dengan skor neuroticism yang rendah umumnya lebih optimis, percaya diri, stabil secara emosional, mampu mengelola stres dengan baik, dan bisa bekerja di bawah tekanan.


KESIMPULAN DARI PENJELASAN DI ATAS YAITU

Manusia adalah makhluk hidup yang unik. la mendapat karunia dari Tuhan Yang Maha Esa kelengkapan rohani dan jasmani. Manusia yang hidup adalah manusia yang sebenarnya. Ia merupakan kesatuan vital. Dalam slam ini manusia merupakan sesuatu yang sentral. Dalam menghadapi alam ini ia bertindak tidak secara langsung, justru berdasarkan kemampuannya mengobyektivikasikan apa yang dihadapinya. Tidak seperti halnya dunia hewan, dunia manusia bersifat terbuka, tempat ia dapat membuat pilihan. Dalam hidup kemasyarakatan manusia dituntut untuk menentukan sikap.Penentuan eikap ini didukung oleh sumber kekuasaan jiwanya, yaitu akal, rasa, kehendak dan intuisi. Ia mampu bersikap mandiri. Jiwa dan raga manusia bekerja sarna menuju ke kesempumaan: setiap saat ia mampu memperbaiki taraf hidupnya, karena keadaannya seimbang. Ia memiliki keluwesan di dalammenghadapi keseluruhan alam ini. Dalam Pancasila, manusia Indonesia mendapatkan tuntunan untuk hidup secara baik, dalam artian berkepribadian yang tangguh.

SARAN MEMBANGUN UNTUK KITA SEMUA UNTUK MENJADI PRIBADI YANG LEBIH BAIK LAGI

Setiap dari kita sesama manusia pastilah memiliki kepribadian yang berbeda antara yang satu dengan yang lainnya. Oleh karena itu, janganlah membandingkan sifat dan kepribadian setiap manusia.

Demikian Blog narasi ini saya buat , mohon dibantu koreksi jika pengertian yang salah dan kutipan-kutipan diatas yang terlalu melebihi batas dari rangkuman.


Referensi : Serepina Tiur Maida, Materi Presentasi PPt Kelompok3  Brainstroming Antropologi. Pdf,2023

Serepina Tiur Maida. Zoom 15 April 2023. Definisi kepribadian,unsur-unsur kepribadian,materi dari unsur-unsur kepribadian,macam-macam kepribadian.



Komentar

Postingan populer dari blog ini

MENGUPAS KOTA TEBING TINGGI